Kekasihku Ayahku sendiri

Jumat, 28 Oktober 2016

Cerita Dewasa - kali ini menceritakan pengalaman Skandal sex sedarah dari seorang wanita bernama Sela (nama samaran). Berawal dari Ayah Sela yang mabuk berat, saat itu Sela yang sedang tidur terlelap dikagetkan oleh sesosok Pria yang meraba selangkangannya. Setelah tersadar ternyata yang menggerayangi selangkanya adalah Ayah kandungnya sendiri. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

http://situsceritadewasaterseru.blogspot.com/
Kekasihku Ayahku sendiri

Perkenalkan nama saya adalah Sela ( nama samaran), sebagai seorang gadis, saya memiliki postur tubuh yang cukup proposional. Saya mempunyai tinggi badan 171 cm dengan berat 58 kg. Kata orang-orang disekitar, banyak yang bilang kalau saya bohay, sexy dan dan menggairahkan. Ditambah lagi payudara saya juga lumayan besar, hal itu terbukti dari ukuran Bra saya yang ukuranya 34 C.

Di usia saya yag ke 26 tahun ini, bisa dibilang saya sudah menjadi seorang wanita yang cukup matang. Namun sampai saat ini saya belum berminat untuk married. Oh iya, saya saat ini bekerja di sebuah perusahaan milik Ayah saya sendiri yang letaknya Jakarta. Kira-kira aku bekerja diperusahaan ayah saya sekitar dua tahun, dan posisi saya saat itu adalah sebagai general manager.

Disini saya akan meneritakan tentang skandal sex saya dengan ayah kandung saya sendiri. Berawal dari 6 tahun yang lalu, ketika saat itu saya masih semester 3, dan semuanya ini terjadi karena kehidupan keluarga saya yang bisa dibilang berantakan. Ayah saya adalah seorang pengusaha yang sukses, dia memiliki perusahaan yang bergerak di bidang property dan perusahaanya cukup terkenal di Indonesia.

Ayah saya adalah tipe orang yang gila kerja, namun Ayah saya juga gila wanita, dengan apa yang dimiliki-nya Ayah saya memiliki banyak sekali wanita simpanan.

Bunda saya adalah seorang anggota partai besar yang selalu sibuk dengan kegiatan sosial-nya. Sering sekali saya memergoki Bunda sedang asyik bermesra’an di handphonenya dengan Pria lain

Ketika itu tanpa sengaa saya pernah membaca sms di handphone Bunda, yang sat itu tertulis kata-kata mesum dari pria-pria simpanan-nya. Karena melihat kelakuan Bunda tidak benar, say-pun mulai menyelidiki pria-pria simpanan Bunda itu. Setelah aku menyelidikinya ternyata pri-pria simpanan Bunda adalah seorang gigolo yang umurnya setara dengan saya .

Saat itu hatiku-pun merasa kecewa pada kedua orang tua saya , dan hatiku berkata, “ mengapa kehidupan keluarga saya sangat berantakan”. Singkat cerita pada suatu malam, ketika saya tertidur lelap didalam kamar, tiba-tiba saya merasakan ada yang menggerayangi tubuh saya . Pada awalnya saya merasa seperti ada binatang yang merayap dari ujung rambut sampai ujung kaki saya .

Tetapi setelah kurasa-rasakan, yang awalnya aku kira adalah serangga, tiba-tiba geranyangan itu berhenti di sekitar selangkanganku. Saat itu keadaan saya antara sadar dan tidak sadar. Sampai pada akhirnya saya -pun membuka mata saya , dan setelah terbuka mata, saya kaget seklai dengan apa yang sedang saya lihat. Saat itu saya melihat ternyata Ayah yang saat itu sudah telanjang bulat sedang mengelus-elus celana dalam saya dan tangan kanannya sedang mengocok Torpedo (Penis)nya sendiri. Seketika itu juga saya berteriak dan berkata,

“ Ayah !!! apa yang Ayah lakukan padaku, ayah sudah gila ya, anak sendiri mau di sikat ? ”, ucap saya menegur Ayah.

“ Kamu tenang aja Sayang, dan kamu jangan berteriak nanti malah semua orang bangun... ”, ucap Ayahku.

Saat itu sambil saya membereskan dasterku yang sudah berantakan, saat itu Ayah saya masih terus mengocok Torpedo (Penis)nya yang besar dan berurat itu. Lalu Ayah berkata lagi,

“ Ayo puaskan Ayah Sayang... sudah lama Ayah melihat pertumbuhan tubuh kamu hari demi hari semakin sexy saja... ”, ucap Ayah saya .

Mendengar ucapan Ayah, saat itu saya -pun syok berat. Aku tidak menyangka Ayahku sampai hati ingin menikmati tubuh anak kandungnya sendiri. Saat itu saya -pun secara reflek juga mulai melirik ke arah Torpedo (Penis) Ayah yang menurutku sangat besar sekali. Aku membandingkan Torpedo (Penis) ayah dengan para pacarku, sungguh Torpedo (Penis) Ayah jauh lebih besar dan panjang dibandingkan mereka.

Terus terang saya juga belum pernah merasakan apa yang namanya ML, hubungan saya dengan pacarku selama ini, paling jauh adalah sekedar pegang-pegang alat kelamin saja dan tidak lebih dari itu. Karena saya sangat tsaya t untuk melakukan hal-hal yang saya anggap tabu , maklum usia saya masih 19 tahun waktu itu. Ketika itu lalu Ayah mulai melanjutkan untuk meraba-raba saya lagi,

“ Ayo Sayang jangan takut, buka daster kamu dong… !!! ”, pinta Ayah .

“ Nggak Yah, Sela nggak mau… seharusnya Ayah tidak berbuat seperti ini. Aku-kan anak kandung Ayah sendiri. Ingat Yah aku ini darah daging Ayah... !!!”, ucap saya berusaha menyadarkan Ayah saya .

Saat itu aku-pun mencium aroma minuman keras dari mulut Ayah, bau alkohol begitu kencangnya sehingga rasanya kamarku di penuhi aroma itu. Saat itu saya -pun tahu kalau Ayah saya sedang mabuk berat dan dipenuhi oleh nafsu birahi yang tak terbendung lagi.

“ Ayah kan bisa melakukannya dengan Bunda atau wanita-wanita lain yang bisa Ayah bayar ” , ucap saya .

“ Ah… Bunda kamu sudah tidak perduli dengan Ayah, dan Ayah juga sodah bosan dengan wanita-wanita bayaran itu, Ayah malam ini ingin menikmati tubuh kamu Sayang... ”, jawab Ayah.

Antara bingung dan marah (namun dalam hatiku kagum melihat Torpedo (Penis) sebesar itu) saya -pun tidak tahu harus berbuat apa... saya -pun berkata

“ nanti kalau ketahuan Bunda atau orang lain bagaimana ? ”, ucapku.

“ Bodo amat lah, Ayah tidak perduli dengan mereka semua... ”, ucap Ayah.

Sambil tangan nya yang kekar itu menarik tubuhku, Ayah mulai mencium bibirku dengan nafsu yang sudah membakarnya, dirobeknya daster ku hingga tubuhku hanya dibalut BH dan celana dalam saja. Saya pun tak kuasa melawan tenaga Ayah saya yang begitu besar, walaupun saya sudah mencoba, namun sia saja, Ayah saya malahan tambah liar karena melihatku meronta-ronta.

Saya -pun hanya bisa pasrah dan menangis saat Ayah menarik bra dan celana dalam saya, hingga sekarang tubuhku benar-benar telanjang bulat. Ayah-pun mulai menjilat jilat puting payudara saya, sambil tangannya memainkan vagina saya . Dari yang tadinya saya meronta ronta, sekarang sedikit demi sedikit saya mulai menikmati permainan Ayah.

“ Ssssss... Aghhhhh... terus yah, enak Yah… Ouhhhhh... ”, desahku.

Saya -pun mulai di kuasai oleh birahi perlahan menjalari tubuhku. Sementara Ayah dengan rakusnya mulai menjilati liang senggama, dan sesekali menghisap-hisap clitoris saya . Karena hal itu terasa nikmat tangan saya -pun mulai mencari-cari torpedo Ayah. Setelah menemukanya, tangan saya mulai mengocok secara perlahan untuk mengimbangi serangan Ayah saat itu.

Karena ukuran Torpedo (Penis) Ayah big size, sampai-sampai tangan saya tidak mencakup untuk menggenggam torpedo Ayah,

“ Iya Sayang, terusin kocokan kamu… Ouhhhhh... “, kata Ayah.

Pada akhirnya Ayah-pun mengakhiri jilatan-jilatannya dan kaki saya -pun mulai ditariknya. Setelah itu dengan posisi berjongkok Ayah-pun memegang batang Torpedo (Penis)nya, lalu mengarahkan Torpedo (Penis)nya ke liang senggama saya . Sebelum Ayah memasukan kejantanan-nya aku berkata,

“ Ayah, kalau nanti Sela bunting bagaimana Yah ???... ”, ucap saya .

“ Udah kamu nggak usah khawatir, nanti kalau sampai bunting kita gugurin aja Sayang yaaa... ”, ucap ayah dengan santainya.

“ Iya Yah, tapi pelan-pelan ya Ayah masukin titit (Penis)nya, soalnya Sela belum bernah ML sebelumnya... ”, ucap saya .

“ Iya Sayang, ini juga pelan-pelan kog Sayang... ”, ucap ayah.

Kemudian Ayah-pun mulai menempelkan Torpedo (Penis)nya di bibir liang senggama saya , dan,

“ Aghhhh… Aowww... sakit Yah... ”, rintih saya kesakitan.

“ Tahan dulu ya Sayang, sakitnya cuma sebentar kok Sayang, abis itu pasti enak banget deh... ”, ucap Ayah menenangkan saya .

Lalu Ayah-pun mencoba memasukan lagi kejantanan-nya, dan…

“ Zlebbbbbbb…”, masuklah semua batang kejantanan Ayah didalam liang senggama saya . Seketika itu aku berteriak,

“Aowwww... sa… sa… sakit sekali Ayah…. Hu… huhu… huhuhu…”, teriak kesakitan saya .

Teriakan saya saat itukencang sekali, karena sangat sakit saya tidak perduli ketika itu ada yang mendengar atau tidak. Ayah-pun mulai menggenjot liang senggama saya . Lama-kelamaan saya -pun tidak merasakan sakit lagi, kini yang saya rasakan hanya kenikmatan yang tiada tara dan saya merasa Torpedo (Penis) Ayah memenuhi seluruh rongga rahim saya .

Saya -pun mulai mengikuti ritme goyangan Ayah dengan cara mulai menggoyangkan pantat ku ke kiri dan ke kanan,

“ Ssss… Aghhhhh… Enak sekali Yah, Ouhhhh… Yeahhh… ”, desahku.

“ Ssss… Aghhhh… Iya Sayang, terus goyangin pantat kamu Sayang... Oughhhh… ”, ucap ayah sembari terus menyodok Liang senggama saya .

Saat itu mulut Ayah mengkulum puting susuku, dan sesekali beliau menjambak rambutku. Karena perbutanya itu, saya -pun semakin panas dan terbakar oleh birahi yang berapi-api itu. Sampai-sampai saat itu saya lupa jika Pria yang sedang bersetubuh dengan saya adalah Ayah kandung saya . Lalu,

“ Ayah, Sela pingin di atas nih, boleh yaaa... ”, pintaku pada Ayah.

“ Iya Sayang, pokoknya Ayah nurut aja deh…”, jawab Ayah sembari menghentikan aksinya lalu berbaring di samping saya .

Saya -pun mulai menaiki tubuh Ayah saya yang sudah basah oleh keringat kami berdua. Dan saya mulai mengarahkan torpedo Ayah ke liang senggama saya ,

“ Zlebbbbbbbb... ouhhhh... Sssss… Aghhhhhhh… ”, desah saya .

Pada akhirnya seluruh Torpedo (Penis) Ayah terbenam ke dalam liang senggama yang masih rapat itu. Lama-kelamaan saya sudah tidak merasakan sakit lagi, tidak seperti tadi ketika pertama kali Ayah tadi menusukkan Torpedo (Penis)nya dalam Liang senggama saya . Lalu Saya -pun mulai naik turun dan bergoyang ke kiri dan ke kanan, sembari kedua payudara saya diremas oleh Ayah.

Saat itu aksi goangan maut saya -pun semakin tidak beraturan dan bibirku meracau hebat. Sampai pada akhirnya ada sesuatu yang mendesak ingin keluar dari dalam liang senggama saya ,

“ Ayah, Aghhhhhh... Sela udah nggak kuat lagi nih... Ouhhhh… Yeahhh… ”, ucap saya mulai tidak tahan.

Sambung saya lagi,

“ Sela udah basah banget ni Yah, Ouhhhh… Sela mau keluar nih… Ssss… Aghhhhh ”, ucap saya mulai tidak tahan lagi.

Ketika itu Ayah semakin gencar saja menghujam Liang senggama saya dengan Torpedo-nya. Permainan Sex kami semakin cepat dan makin cepat lagi,

“ Tahan dulu Sayang, kita keluaran sama-sama ya Sayang... sebentar lagi Ayah juga mau keluar nih… Ssss… Ouhhhh… !!! ”, Pinta Ayah.

Saat itu saya tidak menjawab Ayah, namun saya hanya menggangguk pertanda saya mengiyakan permintaan Ayah tercinta saya ,

“ Aghhhhh... Aghhhhh... Ouhhhh… yeahhh... ”, desah saya .

“ Ayoo Sayang, Ayah mau keluar nih, Ouhhhhh…”, ucap ayah menuju puncaknya.

Dan tak lama kemudian,

“ Crottt... Crottt... Crottt... Crottt… ”.

“ Sela juga mau keluar nih Yah… Ssss… Aghhhhh… ”, ucap menuju klimaks saya .

Tidak lama setelah itu saya -pun mendapatkan Klimaksku dengan nikmatnya,

“ Syurrr... Syurrr... Syurrr...... Ouhhhhhhhh... Yeahhhhhh… ”.

Ayah langsung membalikkan tubuhku dan menekan Torpedo (Penis)nya sambil mendekap tubuhku sekuat tenaga, begitu pun saya membalas memeluk tubuh Ayah, sampai saya merasa melayang di awang-awang. Tak terasa sudah 35 menit berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul 3 lewat 10 menit, kami bertempur dengan hebatnya, sehingga ranjangku pun basah oleh peluh kami.

“Ayah tidak menyaangka kamu bisa sehebat ini Sayang... ”, kata Ayah.

“ Makasih Ayah, tapi tadi ayah udah jahat sama Sela, masak sela tadi mau diperkosa Ayah... ”, ucapku mengeluh.

“ Iya Sayang, Maafin Ayah yaaaa... ”, ucap maaf Ayah.

“ Iya Ayah, Sela Maafin. Tapi ada syaratnya Yah, Ayah harus janji, kalau Sela mau apa aja ayah harus turutin apa yang Sela minta... ”, ucap saya .

“ Iya-iya… Ayah janji deh, pokoknya apa yang Sela minta bakalan Ayah beliin deh Sayang... ”, ucap ayah.

“ Makasih ya Ayah Sayang… emuaachhh…”, ucpku sembari mengecup bibir ayah.

Selasainya sedikit percakapan kami setelah berhubungan sex, kemudian Ayah-pun mengecup kening, lalu beranjak keluar dari kamar saya . Setalah itu saya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh dengan siraman air hangat yang membuat saya sangat relaxs. Semenjak kejadian itu saya dan Ayah selalu mengulangi perbuatan ini kapan saja dan dimana saja selama ada kesempatan.

Terkadang kami melakukan di hotel, rumah, mobil, bahkan bisa jadi kami melakukan di ruang kerja Ayah ataupun di ruang kerja saya. Kami-pun sampai saat ini masih tetap melakukan hubungan skandal sex, dan sampai hari ini, skandal sex sedarah ini tidak ada seorang-pun yang mengetahui perbuatan kami ini termasuk Bunda.Mungkin Bunda sibuk dengan para gigolo-gigolo-nya.

Tapi aku merasa bahwa Bunda sudah tahu, tapi walaupu Bunda tahu, dia tidak mau ambil pusing dengan skandal sex sedarah kami. Entah sampai kapan aib ini akan kami jalani, semoga kami segera diberi kesadaran untuk berhenti melakuka skandal sex terlarang ini. Selesai.
More aboutKekasihku Ayahku sendiri

Panduan Seks dari Mamakku

Ceirta Dewasa - kali ini menceritakan pengalaman Cerita Sex Sedarah Seorang anak yang Melakukan hubungan Sex dengan Ibu kandungnya, Hubungan Sex ini terjadi karena keinginan dari ibunya. Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini. Sebelum saya menceritakan pengalaman Sex Sedarah saya perkenalkan nama saya Ku, usia saya 17 tahun, tinggi badan saya 170 cm, berat badan 60 kg. saya akan bercerita tentang hubungan terlarang ini dengan ibu kandung saya sendiri. Ibu saya kira-lira berumur 36 tahun, beliau berperawakan tidak terlalu tinggi, berbadan semok, ukuran dada 36, dan berkulit kulit putih pokoknya nggak kalah deh sama Abg. Hhe. ProfesiMamahku adalah seorang Ibu rumah tangga, dia mempunyai 2 orang anak. Penampilan Mamahku tergolong seperti anak Muda, Sebagai wanita yang tinggal di kota besar Yaitu kota kembang, cara berpakaiannya selalu sexy, Tidak sexy murahan tapi sexy berkelas. 
http://situsceritadewasaterseru.blogspot.com/
Panduan Seks dari Mamakku

Aku adalah anak yang paling besar, aku seorang anak yang yang baik dan penurut pada orang tuanya. Anak kedua adalah Fitri adik ceweku dia berumur 13 tahun, seorang anak yang sudah mulai beranjak dewasa.. oh iya ayahku adalah seorang PNS disalah satu instansi pemerintahan beliau bernama Edo, Ayahku adalah seorang suami yang cukup baik dan perhatian pada keluarga. Sebenarnya kehidupan sexualMamahku awalnya tidak ada masalah sama, walaupunMamahku sudah beranak 2, masih aja banyak lelaki yang menggodaMamahku, danMamahku tidak pernah sedikitpun ada niat untuk mengkhianati Ayahku.
Singkat cerita suatu hari ada sesuatu yang berubah dalam diriMamahku ketika suatu hari dia secara tidak sengaja melihat aku sedang berpakaian setelah mandi. Ketika ada sedang berganti baju dikamar, dari balik pintu yang tidak tertutup rapat,Mamahku dengan jelas melihat aku telanjang dan matanya tertuju pada kontolku yang mempunyai jembut tidak terlalu lebat, maklumlah masih 17 tahun.hhe.

Sejak saat ituMamahku pikirannya selalu teringat padaku yang ketika itu aku sedang telanjang. Bahkan seringkaliMamahku memperhatikan aku bila sedang makan, sedang duduk, pokoknya setiap gerak-geriku selalu diperhatikanMamahku deh. Kemudian aku

“ Ih siMamah Ada apa sih, kok sekarang sering liatin Ku ?” tanyaku kepadaMamahku ketika diruang tamu,

“ Ih nggak papa atuh lagian juga merhatiin anak sendiri, Mama tuh lihatin kamu karenaMamah seneng karena lihat kamu makin besar dan dewasa aja,” ujar Mamahku sambil tersenyum.

“ Oh iya nak, Kamu sudah punya pacar belum nak?” tanyaMamahku,

“ Emmm… kalau pacar yang serius belum ada Mah, tapi kalau sekedar teman jalan sih ada banyak.hha. emangnya kenapa sih Mah ? ” tanyaku,

“ Nggak papa kok nak,Mamah cuma pengen tahu aja kok. Oh iya nak, kamu udah pernah kissing sama pacar kamu belum nak?” tanyaMamahku,

“ Ihhhh siMamah, Pertanyaannya ada-ada aja deh, Kukan malu ” ujarku sambil tersenyum malu,

“ Gitu kok malu sih Nak, udah Jujur aja samaMamah.Mamahkan pernah muda, jadi Mamah ngerti gimana pergaulan anak muda nak, santai aja samaMamah,” ujarMamahku sambil menjewer pelan telingaku,

“ Hehe. Iya-iya Mah, Ku pernah ciuman dengan mereka kok,” ujarku.

“ Kalau ML udah pernah belom? ” tanyaMamahku mulai menjurus,

“ Emmmm… Emang ML apa sih Mah Ku nggak ngerti ? ” tanyaku karena aku benar-benar tidak mengerti,

“ Idih masak ya 17 tahun nggk tahu ML. ML itu Making Love atau Bersetubuh naka ” ujarMamahku sambil mempraktekkan ibu jarinya diselipkan diantara telunjuk dan jari tengah,

“ Hahhh… kalau itu Ku belum pernah Mah, Takut hamil ceweknya ntar MAh kalau gituan…” ujar ku pada Mamahku dan diapun tersenyum mendengar jawabku yang polos,

“ Tukan Mamah tersenyum, emang kenapa sih Mah diketawain ? ” tanyaku pad mamahku,

“ aKamu tuh masih polos nak, lucu deh kamu ” kata Mamahku sambil mencubit pipiku,

Kemudian Mamahkupun bergegas berdiri kemudian menyiapkan segala sesuatu karena ayahku akan segera pulang dari kantor. Pada malam hari itu ayahku sedang mengerjakan tugas di meja kerjanya, dan kamipun sedang enonton TV, ketika sedang menonton TV tiba-tiba adiku bertanya pada ibuku,

“ Mah, Ciuman tuh rasanya gimana sih Mah ? ” tanya Fitri ketika menyaksikan adegan ciuman di televisi,

“ Hussss…. Masih kecil nggk boleh tanya gituan, Pamali,” ujarku sambil adiku Fitri,

“ Tidak boleh begitu, Nak.. Adikmu harus tahu tentang apapun yang dia tidak mengerti. Biar tidak salah langkah nantinya…” ujarMamahku sambil menatapku.

“ Begini, Fitri anak mamah yang paling cantik, Ciuman itu Tidak manis, tidak pahit atau asin. Hanya saja, 

kalau kamu sudah besar nanti dan sudah merasakannya, yang terasa hanya perasaan nyaman dan makin sayang kepada pacar atau suami kamu, tapi kalau untuk usiamu yang baru 13 jangan ngelakuin itu, nggk boleh ya sayang, ” ujarMamahku kepada Fitri adiku,

“ Pusing ah Mah, Fitri nggk ngerti ” ujar Fitri.

“ Mendingan Fitri tidur aja, ah, lagian Fitri juga udah ngantuk…” ujar Fitri,

“ Ya udah, tidurlah sayang,” ujarMamahku. Fitri kemudian bangkit dan segera menuju kamar tidurnya,

Ketika menyaksikan adegan ranjang di televisi, Mamahku bertanya kepadaku,

“Apakah kamu sudah itu dengan pacarmu?”.

“Ku belum punya pacar, Mah.. Mereka hanya sekedar teman saja,” jawabku,

“ Tapi kok kamu bisa ciuman dengan mereka?” Tanya Mamahku lagi sambil tersenyum,

“ Namanya juga saling suka” jawab Ku sambil tersenyum juga.

“ Sudah sejauh mana kamu melakukan sesuatu dengan mereka ? udah terus terang aja sama Mamah Nak, 

Bicara terbuka saja dengan Mamah,” ujar Mamahku 

“ Begitu-begitu aja Mah” kataku,

“Begitu-begitu gimana maksudnya?” Tanya Mamahku lagi,

“ Ya sewajarnya anak muda pacaran aja Mah, kayak Ciuman, saling pegang, saling raba…” ujarku malu malu.Mamahku tersenyum.

“ Serius hanya itu?” Tanya Mamahku lagi.

Akupun melirik ke arah ayah yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di meja kerjanya,

“ Emmm… Mah jangan bilang ke Papah ya ?” ujarku.

Mamahku tersenyum sambil mengangguk. Akupun lalu beringsut mendekati Mamahku,

“ Sejujurnya aku pernah Oral Sex dengan beberapa teman wanita yang dekat denganku sih mah ..hhe ” ujarku sambil berbisik,

Mamahkupun tersenyum sambil mencubit pipiku, lalu,

“ Nakal juga kamu anak Mamah ini ya..hha. Emang rasanya gimana Nak ? ” tanya Mamahku sambil berbisik,

“ Hehe.. Enak banget Mah rasanya. Emmm… katanya kalau punyaku dimasukkan ke punya wanita rasanya lebih enak kata temen-temenku, Benar nggak sih Mah?” tanyaku.

Tanpa menjawab Mamahkupun hanya kembali tersenyum, 

“ Kamu mau tahu rasanya, Nak?” Tanya Mamahku sambil tetap tersenyum, 

Akupun hanya mengangguk kemudian,

“ Kesini deh ikut Mamah biar kamu tahu rasanya ” ajak Mamahku sambil bangkit lalu pergi ke ruang belakang. 

Tanpa pikir panjang akupun mengikuti Mamahku dari belakang. sesampai di ruang belakang kemudian Mamahkupun menarik tanganku agar mendekat ke beliau, lalu,

“ Kenapa sih Mah?” tanyaku.

“ Sini mamah kasih tau, sekarang kamukan sudah dewasa,Mamah anggap kamu sudah seharusnya tahu tentang hal tersebut,” ujar Mamahku dengan nafas agak memburu menahan gejolak yang selama ini terpendam terhadapku,

“ Sini cium Mama sayang…” kata Mamahku sambil mengecup bibirku.

Sejenak akupun terdiam karena tidak tahu harus berbuat apa. Lalu Mamahku terus melumat bibir bibirku itu sambil tanggannya masuk ke dalam celana kolorku. Lalu dengan lembut diremas dan dikocoknya kontolku. Karena tidak tahan merasakan rasa enak, Ku dengan segera membalas ciuman Mamahku dengan lembut,

“ Emmm… Kamu ingin merasakan rasanya bersetubuhkan saying ?” ujar Mamahku sambil terus mengocok dan meremas kontolku,

“ Iya Mah aku mau banget ” ujarku dengan nafas memburu,

“ Sama nak, Mamah juga sama, Sudah lama Mamah ingin merasakan hal itu dengan kamu,” ujar Mamahku,

“ Emangnya kapan Mah ? ” tanyaku sambil menggerakkan pinggulnya maju mundur karena enak dikocok kontolku oleh Mamahku,

“ Yan anti kalau ada kesempatan, yang penting jangan sekarang ya saying ” ujar Mamahku sambil melepaskan genggaman tangannya dari kontolku.

“ Yang penting kamu tahu dulu, kalau Mamah sangat sayang kamu Nak ” kata Mamahku sambil mengecup bibirku lagi,

“ Aku juga saying kamu Mah ” ujarku.

“ Sekarang Mamah harus tidur dulu karena udah larut malam, Nanti Papahmu malah curiga ” ujar Mamahku sambil sembari melangkah ,meninggalkanku ,

Setelah mamah pergi akupun menarik nafas panjang menahan suatu rasa yang tidak bias diungkapkan dengan kata-kata. Kemudian akupun bergegas masuk ke kamar mandi untuk Onani. Singkat cerita pada keesokan harinnya Papah sudah siap-siap pergi kerja sekalian mengantar Fitri ke sekolah karena masuk pagi. Sementara Ku masuk sekolah siang. Setelah Papah dan Fitri pergi, dengan segera Mamahku mengetuk dan masuk ke kamarku. Ketika itu aku masih tidur dengan hanya memakai celana Kolor saja. Mamahku tersenyum sambil duduk di sisi ranjangku tersebut. Lalu tangannya mulai mengusap dadaku. Dimainkannya puting susuku. Spontan akupun terbangun karena merasakan ada sesuatu yang membuat darahnya berdesir nikmat. Ketika matanku terbuka, terlihat Mamah sedang menatap dirinku sambil tersenyum kepadaku,

“ Bangun dong, sayang udah siang nih ,” ujar Mamahku sambil tangannya berpindah masuk ke dalam celana Kolorku. Diusap, dibelai, diremas, lalu dikocoknya kontol Ku sampai tegang dan tegak.Akupun terus menatap mata Mamahku sambil merasakan rasa nikmat yang diberikan Mamahku,

“ Jadi nggk ML nya, kalau mau sekarang aja ?” Tanya Mamahku sambil sembari tersenyum padaku,

“ Iya deh mah, aku mau kencing dulu ya Mah…” kata Ku sambil bangkit lalu bergegas ke kamar mandi,

Setelah selesai, segera aku kembali ke kamarku,

“Lama amat sih?” tanyaMamahku.

“Ku kan sikat gigi dulu, Mah…” ujar Ku sambil duduk di pinggir ranjang berdampingan denganMamahku,

“ KenapaMama mau melakukan ini dengan Ku?” Tanya Mamahku tersenyum sambil mencium pipiku,

“ Karena Mamah sangat sayang kamu. Mamah ingin mendapat kebahagiaan dari orang yang paling Mamah sayangi ” ujar Mamahku sambil kemudian melumat bibiku dengan lembut,

Lalu aku membalasnya dengan lembut pula. Kemudian Mamahku bangkit lalu melepas semua pakaian yang menempel di tubuhnya. Akupun terus menatap tubuh Mamahku dengan kagum dan penuh birahi,

“ sekarang buka celana kamu dong sayang,” ujar Mamahku dengan lembut,

“ Iya, Mah ” ujarku sambil bangkit lalu melepas celana kolorku, 

“ Sini mendekat ke Mamah Nak…” ujar Mamahku sambil berjongkok.

Kemudian mulut Mamahku mengulum kontolku. Jilatan dan hisapannya membuatku bergetar menahan nikmat yang amat sangat luar biasa,

“ Ssss….ahhh.. Enak Mah… Ahhhhh… ” desahku sambil agak menggerakkan pinggulku maju mundur.
Kemudian Mamahku melepas kulumannya, sambil tersenyum menatap wajahku yang sedang merasakan nikmat, sembari tangannya terus mengocok kontolku.

“ Sekarang gentian Nak ya kamu jilatin Vagina Mamah ” ujar Mamahku yang mulai nafsu kepadaku,

“ Iya Mah ” ujarku pada Mamahku,

Lalu Mamahkupun naik ke ranjangku, Lalu segeralah Mamah membuka paha lebar-lebar. Tanpa banyak bicara akupun langsung mendekatkan wajahku ke arah memek Mamahku, Lalu akupun segera menjilati seluruh permukaan memek Mamahku, beliau terpejam menahan nikmat akibat jilatanku. Apalagi ketika jilatan lidah Ku bermain di kelentitnya.. MataMamahkuterpejam, tubuhnya bergetar sambil menggoyangkan pinggulnya,

“ Sssss…ahhhh… Ohhhh... Enakk Nak, Terusin Nak… ohhh… Ssss… ahhh…” desah Mamahku,

Setelah beberapa menit aku menjilati memeknya, tiba-tiba tubuh Mamahku bergetar makin keras, ditekannya kepalaku ke memeknya, lalu segera dijepit dengan pahanya. Lalu Mamahku,

“ Sssss…ahhh… Ohhh… enak sekali sayang… Sekarang naik kesini kamu Nak” ujar Mamahku sembari mendesah panjang nampak kalau beliau sudah mulai orgasme,

Kemudian akupun naik ketubuh Mamahku, Dengan segera Mamahku melumat bibirku masih yang belepotan dengan cairan dari memek Mamahku tadi,

“ Sekarang Penis Kamu masukin ke Vagina Mamah Nak ” bisik Mamahku sembari menggenggam kontolku dan diarahkan ke memeknya yangsudah becek karena jilatanku tadi,

Kemudian Setelah itu Aku langsung memompa kontolku ke dalam memek Mamahku. dengan Mata terpejam sambil terus mengeluar masukkan kontolku yang menegang keras berontak,

“ Eghhh…. Sssss…ahhhhh… Bagaimana rasanya Nak, enak nggk nak … Ohhh…? ” tanya Mamahku sambil terus menggoyangkan pinggulnya mengimbangi gerakanku yang mulai konstan,

“ Ahhh… Nikmat sekali Mah Sss…aaahhhh… ” ujarku sembari mendesah,

Tanpa menjawabku Mamah tersenyum sambil terus menatap mataku. Tiba-tiba kontolkupun mulai berdenyut-denyut, tubuhku mulai mengejang, dan akupun menambah cepat gerakanku ke Memek Mamahku,dan,

“ Ssss…ahhhh…Ohhhh, a..aa.. aku mau keluar kayaknya ni Mah ahhh… ” Ujarku sembari mendesah nikmat,

“ Ohhh… ahhhh… Keluarkan saying aja Nak, biar kamu merasakn Nikmat yang sesungguhnya … ssss…ahhh…” bisik Mamahku sambil memegang pantatku lalu menekankan ke memeknya yang sudah becek sekali,

Tidak lama kemudian kurasakan tubuhku mengejang lagi dan,

“ Crott… Crott… Crott… Crott… Crott… “ 

Akhirnya keluarlah Air maniku membanjiri memek Mamahku yang hangat dan nikmat itu. Masih tetap tertanam didalam Memek Mamahku aku mennamkan dalam-dalam kontoku ke Memek Mamahku itu.

“ Bagaimana rasanya saying, nikmatnya luar biasakan Nak ? ” Tanya Mamah Kepadaku,

“ Iya mah ternyata nikmat sekali Making Love itu ” ujarku sambil mengecup bibir Mamahku yang Sexy itu.

“ Iya nak sekarang kamu udah tahu rasanyakan, Mamah sayangkamu Nak, Love U !!! “ ujar mamahku,

“ Love U to Mah, David juga sayang Mamah,” ujarku.
More aboutPanduan Seks dari Mamakku

Keperjaanku ditukar dengan Keperawananmu

Cerita Dewasa - Kali ini menyuguhkan cerita pengalaman Sex dari seorang Anak SMA bernama Riki. Kisah sex Riki ini terjadi ketika dirinya dirawat d irumah sakit karena ketika itu terkena gejala demam berdah. Sehingga dengan terpaksa Riki-pun harus dirawat untuk beberapa hari. Selama keberadaanya dirumah sakit dia selalu dirawat dengan Perwat Wanita yang bernama Galuh. Entah ada setan darimana merekapun pada akahirnya bisa akrab dan hubungan mereka berujung dengan hubungan Sex dirumah sakit itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

http://situsceritadewasaterseru.blogspot.com/
Keperjaanku ditukar dengan Keperawananmu

Apa kabar para pembaca, semoga kalian semua sehat selalu. Perkenalkan namaku Riki, aku akan menceritakan pengalaman sex pribadiku di situs dewasa ini. Kisah Sex-ku ini terjadi ketika aku masih berumur 16 tahun dan aku masih duduk dibangku 2 SMA. Jadi ini telah terjadi tahun yang lalu, dimana pada waktu itu sedang dirawat di rumah sakit untuk beberapa hari karena aku sakit gejala Demam Berdarah/DB. Jujur saja dalam urusan percintaan, khususnya untuk hubungan sex aku sama sekali belum memiliki pengalaman sama sekali. Aku tidak menyangka bisa melakukan hubungan sex seperti ini dan ini adalah pertama kalinya aku melakukan hubungan Sex dengan seorang wanita, alis melepas perjaka-ku.

Panggil saja nama wanita ini Galuh ( nama samaran ), Galuh ini ialah seorang wanita yang berprofesi sebagai perawat di rumah sakit dimana aku dirawat waktu itu. Pada saat itu aku mengalami gejala pengakit Demam berdarah/ DB, karena penyakit itu maka aku diwajibkan dirawat di Rumah sakit selama beberapa hari. Beberapa hari ketika aku dirawat, Galuh-lah yang selalu merawatku dengan baik dan ramah. Kedua Orang tuaku terlalu sibuk dengan usaha keluarga kami, sehingga selama aku berada di rumah sakit, aku sering sendiri. Tapi disela kesendirianku itu teman-temanku sesekali menjenguk aku juga.

Sampai pada akhirnya pada waktu itu aku keadaanku sudah mulai membaik. Karena kondisiku sudah mulai membaik maka aku-pun sudah bisa sedikit melakukan aktifitas ringan seperti, aku bisa duduk sendiri di temapt tidur, dan bisa berdiri sendiri walaupun belum bugar ketika aku sehat. Sebelumnya aku tidak bisa apa-apa, jangankan untuk berdiri, untuk bergerak sedikit saja rasanya sangat berat dan lemas. Siang hari itu cuaca terasa agak panas, dan pengap. Padahal ruang kamarku sudah difasilitasi dengan AC, dan menurutku, kamar itu cukup luas untuk aku yang menempati kamar itu sendiri. Waktu itu sungguh terasa panas dan aku merasa badanku terasa lengket. Mungkin itu semua karena aku tidak mandi dalam beberapa hari.hhe.

Bisa dimaklumilah para pembaca, aku tidak mandi karena dokter belum mengijinkan aku untuk mandi sampai aku benar-benar sembuh. Ketika itu aku memencet bel yang berada disamping tempat tidurku untuk memanggil perawat kesayanganku . Tidak lama kemudian, datanglah Mba Galuh yang perawat cantik yang senantiasa setia melayani dan merawatku dengan baik. Masuklah Mba Galuh ke kamarku,

” Ada apa Dek ? ” tanyanya ramah sembari tersenyum manis padaku.

Badannya yang sintal dan agak membungkuk sambil memeriksa suhu badanku membuat aku dapat melihat bentuk payudaranya yang terlihat montok dan kencang sekali.

“ Mba badanku lengket semua nih Mba, sudah lama aku tidak mandi nih. aku mau tanya Mba, apakah hari ini aku sudah boleh mandi Mba ? ” , tanyaku.

Selama aku dirawat sebelumnya aku emmang memang sering sekali berbincang dengan perawat cantik yang satu ini. Dia masih muda, kurang lebih usianya 2 atau 3 tahun diatasku saat itu. Wajahnya yang khas itupun terlihat sangat cantik, seperti orang pakistan kalau dilihat sekilas.

“ Ouh, begitu. Tapi aku tidak berani kasih jawabannya sekarang Dek. Mba musti tanya dulu sama P.Dokter apa adek sudah boleh mandi apa belum ” , jelasnya ramah.

Mendengar kalimatnya untuk memandikan, aku merasa darahku seolah berdesir keatas otak semua. Pikiran kotorku membayangkan seandainya benar Mba Galuh mau memandekan dan menggosok-gosok sekujur badanku. Tanpa sadar aku terbengong sejenak, dan batang penisku berdiri dibalik celana pasien rumah sakit yang tipis itu.

“ Ihh, kamu nakal deh mikirnya. Kok pake ngaceng segala sih, pasti mikir yang ngga-ngga ya. hi hi hi ” ucapnya,

Mba Galuh ternyata melihat reaksi yang terjadi pada penisku yang memang harus kuakui sempat mengeras sekali tadi. Aku cuma tersenyum menahan malu dan menutup bagian bawah badanku dengan selimut,

“ Ngga kok Mba, cuma spontanitas aja. Ngga mikir macem-macem kok ” , elakku sambil melihat senyumannya yang semakin manis itu.

“ Hmm, kalau memang kamu mau merasa gerah karena badan terasa lengket Mba bisa mandiin kamu, kan itu sudah kewajiban Mba kerja disini. Tapi Mba bener-bener ngga berani kalau P.Dokter belum mengijinkannya ” , lanjut Mba Galuh lagi seolah memancing gairahku.

“ Ngga apa-apa kok Mba, aku tahu Mba ngga boleh sembarangan ambil keputusa ” jawabku serius,

aku tidak mau terlihat nakal dihadapan perawat cantik ini. Lagi pula aku belum pengalaman dalam soal memikat Perempuan. Mba Galuh masih tersenyum seolah menyimpan hasrat tertentu, kemudian dia mengambil bedak yang ada diatas meja disamping tempat tidurku.

” Dek, Mba bedakin aja yah biar ngga gerah dan terasa lengket ” , lanjutnya sambil membuka tutup bedak itu dan melumuri telapak tangannya dengan bedak.

Aku tidak bisa menjawab, jantungku rasanya berdebar kencang. Tahu-tahu, dia sudah membuka kancing pakaianku dan menyingkap bajuku. Aku tidak menolak, karena dibedakin juga bisa membantu menghilangkan rasa gerah pikirku saat itu. Mba Galuh kemudian menyuruhku membalikkan badan, sehingga sekarang aku dalam keadaan tengkurap diatas tempat tidur.Tangannya mulai terasa melumuri punggungku dengan bedak, terasa sejuk dan halus sekali. Pikiranku tidak bisa terkontrol, sejak dirumah sakit, memang sudah lama aku tidak membayangkan hal-hal tentang sex, ataupun melakukan onani sebagaimana biasanya aku lakukan dirumah dalam keadaan sehat.

Penisku benar-benar tegang dan mengeras tertimpa oleh badanku sendiri yang dalam keadaan tengkurap. Rasanya ingin kugesek-gesekkan penisku di permukaan tempat tidur, namun tidak mungkin kulakukan karena ada Mba Galuh saat ini. imajinasiku melayang jauh, apalagi sesekali tangannya yang mungil itu meremas pundakku seperti sedang memijat. Terasa ada cairan bening mengalir dari ujung penisku karena terangsang. Beberapa saat kemudian Mba Galuh menyuruhku membalikkan badan. Aku merasa canggung bukan main, karena takut dia kembali melihat penisku yang ereksi.

“ Iya Mba... ” , jawabku sambil berusaha menenangkan diri,

Akupun membalikkan badanku.Kini kupandangi wajahnya yang berada begitu dekat denganku, rasanya dapat kurasakan hembusan nafasnya dibalik hidung mancungnya itu. Kucoba menekan perasaan dan pikiran kotorku dengan memejamkan mata.Sekarang tangannya mulai membedaki dadaku, jantungku kutahan sekuat mungkin agar tidak berdegup terlalu kencang. Aku benar-benar terangsang sekali, apalagi saat beberapa kali telapak tangannya menyentuh putingku.

“ Ahh, geli dan enak banget ” , pikirku.

“ Wah, kok jadi keras ya ? he he he ” , aku kaget mendengar ucapannya ini.

“ Ini lOuh, putingnya jadi keras... kamu terangsang ya ? ” Mendengar ucapannya yang begitu vulgar, aku benar-benar terangsang.

Penisku langsung berdiri kembali bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tapi aku tidak berani berbuat apa-apa, cuma berharap dia tidak melihat kearah penisku. Aku cuma tersenyum dan tidak bicara apa-apa. Ternyata Mba Galuh semakin berani, dia sekarang bukan lagi membedaki badanku, melainkan memainkan putingku dengan jari telunjuknya. Diputar-putar dan sesekali dicubitnya putingku.

“ Ahh, geli Mba. Jangan digituin ” , kataku menahan malu. “ Kenapa ? Ternyata cowok bisa terangsang juga yah kalau putingnya dimainkan gini ” ,

Lanjutnya sambil melepas jari-jari nakalnya.Aku benar-benar kehabisan kata-kata, dilema kurasakan. Disatu sisi aku ingin terus dekerjain oleh Mba Galuh , satu sisi aku merasa malu dan takut ketahuan orang lain yang mungkin saja tiba-tiba masuk.

“ Dek Riki sudah punya pacar ? ” , tanya Mba Galuh kepadaku.

” Belum Mba ” , jawabku berdebar,

Karena membayangkan ke arah mana dia akan berbicara.

” Dek Riki, pernah main sama cewek ngga ? ” , tanyanya lagi.

” Belum Mba ” jawabku lagi.

“ hi... hi... hi... masa ngga pernah main sama cewek sih ” , lanjutnya centil.

Aduh pikirku, betapa bodOuhnya aku bisa sampai terjebak olehnya. Memangnya “ main ” apaan yang aku pikirkan barusan. Pasti dia berpikir aku benar-benar “ nakal ” pikirku saat itu.

” Pantes deh, de Riki dari tadi Mba perhatiin ngaceng terus, Dek Riki mau main-main sama Mba ya ? ”

Upsss…. birahikuku langsung bergolak. Aku cuma terbengong-bengong. Belum sempat aku menjawab, Mba Galuh sudah memulai aksinya. Dicumbuinya dadaku, diendus dan ditiup-tiupnya putingku. Terasa sejuk dan geli sekali, kemudian dijilatnya putingku, dan dikulum sambil memainkan putingku didalam bibirnya dengan lidah dan gigi-gigi kecilnya.

” Ahh, geli Mba ” rintihku keenakan.

Kemudian dia menciumi leherku, kupingku, dan akhirnya bibirku. Awalnya aku cuma diam saja tidak bisa apa-apa, setelah beberapa saat aku mulai berani membalas ciumannya. Saat lidahnya memaksa masuk dan menggelitik langit-langit bibirku, terasa sangat geli dan enak, kubalas dengan memelintir lidahnya dengan lidahku. Kukulum lidahnya dalam-dalam dan mengulum lidahnya yang basah itu. Sesekali aku mendorong lidahku kedalam bibirnya dan terkulum oleh bibirnya yang merah tipis itu. Tanganku mulai berani, mulai kuraba pinggulnya yang montok itu. Namun, saat aku mencoba menyingkap rok seragam perawatnya itu, dia melepaskan diri.

” Jangan di sini Dek, ntar kalau ada yang tiba-tiba masuk bisa gawat ” , ujarnya.

Tanpa menunggu jawabanku, dia langsung menuntunku turun dari tempat tidur dan berjalan masuk ke kamar mandi yang terletak disudut kamar.Di dalam kamar mandi, dekuncinya pintu kamar mandi. Kemudian dia menghidupkan kran bak mandi sehingga suara deru air agak merisik dalam ruang kecil itu. Tangannya dengan tangkas menanggalkan semua pakaian dan celanaku sampai aku telangjang bulat. Kemudian dia sendiripun melepas topi perawatnya, digantungnya di balik pintu, dan melepas beberapa kancing seragamnya sehingga aku sekarang dapat melihat bentuk sempurna payudaranya yang kuning langsat dibalik BH-nya yang berwarna hitam.

Kami pun melanjutkan cumbuan kami, kali ini lebih panas dan berbirahiku. Aku belum pernah berciuman dengan Perempuan, namun Mba Galuh benar-benar pintar membimbingku. Sebentar saja sudah banyak jurus yang kepelajari darinya dalam berciuman. Kulumat bibirnya dengan penuh birahi. Penisku yang berdiri tegak kudekatkan kepahanya dan kugesek-gesekkan. Ahh enak sekali. Tanganku pun makin nekat meremas dan membuka BH-nya. Kini dia sudah bertelanjang dada dihadapanku, kuciumi puting susunya, kukulum dan memainkannya dengan lidah dan sesekali menggigitnya.

“ Yes, enak... ouh geli Rik, ah... kamu pinter banget sih ” , desahnya seolah geram sambil meremas rambutku dan membenamkannya ke dadanya.

Kini tangannya mulai meraih penisku, digenggamnya. Tersentak aku dibuatnya. Genggamannya begitu erat, namun terasa hangat dan nikmat. Aku pun melepas kulumanku di putingnya, kini kududuk diatas closet sambil membiarkan Mba Galuh memainkan penisku dengan tangannya. Dia jongkok mengahadap selangkanganku, dikocoknya penisku secara perlahan dengan kedua tangannya.

“ Ahh, enak banget Mba... asik... ahh... ahh... ” , desahku menahan agar tidak menyemburkan spermaku cepat-cepat.

Kuremas payudaranya saat dia terus mengocok penisku, sekarang kulihat dia mulai menyelipkan tangan kirinya diselangkannya sendiri, digosok-gosoknya tangannya ke arah memeknya sendiri. Melihat aksinya itu aku benar-benar terangsang sekali. Kujulurkan kakiku dan ikut memainkan memeknya dengan jempol kakiku. Ternyata dia tidak mengelak, dia malah melepas celana dalamnya dan berjongkok tepat diatas posisi kakiku.

Kami saling melayani, tangannya mengocok penisku pelan sambil melumurinya dengan ludahnya sehingga makin licin dan basah, sementara aku sibuk menggelitik memeknya yang ditumbuhi bulu-bulu keriting itu dengan kakiku. Terasa basah dan sedekit becek, padahal aku cuma menggosok-gosok saja dengan jempol kaki.

“ Yes... ah... nakal banget kamu Rik... em, em, eh... enak banget ” , desahnya keras.

Namun suara cipratan air bak begitu keras sehingga aku tidak khawatir didengar orang. Aku juga membalas desahannya dengan keras juga

” Mba Galuh , kulumin penis aku dong... please... aku kepingin banget ” , pintaku karena memang sudah dari tadi aku mengharapkan kuluman mulutnya di penisku seperti adegan film porno yang biasa kutonton.

” Ih... kamu nakal yah ” , jawabnya sambil tersenyum.

Tapi ternyata dia tidak menolak, dia mulai menjilati kepala penisku yang sudah licin oleh cairan pelumas dan air ludahnya itu. Aku cuma bisa menahan nafas, sesaat gerakan jempol kakiku terhenti menahan kenikmatan yang sama sekali belum pernah kurasakan sebelumnya.Dan tiba-tiba dia memasukkan penisku ke dalam bibirnya yang terbuka lebar, kemudian dekatupnya bibirnya sehingga kini penisku terjepit dalam bibirnya, dikulumnya sedekit batang penisku sehingga aku merasa sekujur badanku serasa mengejang, kemudian ditariknya penisku keluar.

“ Ahh... ahh... ” , aku mendesah keenakkan setiap kali tarikan tangannya dan bibirnya untuk mengeluarkan penisku dari jepitan bibirnya yang manis itu.

Kupegang kepalanya untuk menahan gerakan tarikan kepalanya agar jangan terlalu cepat. Namun, kuluman dan jilatannya sesekali disekeliling kepala penisku didalam bibirnya benar-benar terasa geli dan nikmat sekali.Tidak sampai diulang 10 kali, tiba-tiba aku merasa getaran di sekujur batang penisku. Kutahan kepalanya agar penisku tetap berada dsidalam bibirnya. Seolah tahu bahwa aku akan segera keluar , Mba Galuh mengkulum semakin kencang, dikulum dan terus dikulumnya penisku. Terasa agak perih, namun sangat enak sekali.

“ Ahhh... ahhh... Ahh... ahh... ” , teriakku mendadak dikocok cairan sperma yang sangat kental dan banyak karena sudah lama tidak dekeluarkan itu kedalam mulut Mba Galuh .

Dia terus memngkulum dan menelan spermaku seolah menikmati cairan yang kusemburkan itu, matanya merem-melek seolah ikut merasakan kenikmatan yang kurasakan. Kubiarkan beberapa saat penisku dekulum dan dijilatnya sampai bersih, sampai penisku melemas dan lunglai, baru dilepaskannya kulumannya. Sekarang dia duduk di dinding kamar mandi, masih mengenakan pakaian seragam dengan kancing dan BH terbuka, ia duduk dan mengangkat roknya ke atas, sehingga kini memeknya yang sudah tidak ditutupi celana dalam itu terlihat jelas olehku.

Dia mebuka lebar pahanya, dan digosok-gosoknya memeknya dengan jari-jari mungilnya itu. Aku cuma terbelalak dan terus menikmati pemandangan langka dan indah ini. Sungguh belum pernah aku melihat seorang Perempuan melakukan masturbasi dihadapanku secara langsung, apalagi Perempuan itu secantik dan semanis Mba Galuh . Sesaat kemudian penisku sudah mulai berdiri lagi, kuremas dan kukocok sendiri penisku sambil tetap duduk di atas toilet sambil memandang apa yang dilakukan Mba Galuh .

Desahannya memenuhi ruang kamar mandi, diselingi deru air bak mandi sehingga desahan itu menggema dan terdengar begitu menggoda. Saat melihat aku mulai ngaceng lagi dan mulai mengocok penis sendiri, Mba Galuh tampak semakin terangsang juga. Tampak tangannya mulai menyelip sedekit masuk kedalam memeknya, dan digosoknya semakin cepat dan cepat. Tangan satunya lagi memainkan puting susunya sendiri yang masih mengeras dan terlihat makin mancung itu.

“ Ihh, kok ngaceng lagi sih... belum puas ya... ” , goda Mba Galuh sembaril mendekati diriku.

Kembali digenggamnya penisku dengan menggunakan tangan yang tadi baru saja dipakai untuk memainkan memeknya. Cairan memeknya di tangan itu membuat penisku yang sedari tadi sudah mulai kering dari air ludah Mba Galuh , kini kembali basah. Aku mencoba membungkukkan badanku untuk meraih memeknya dengan jari-jari tanganku, tapi Mba Galuh menepisnya.

” Ngga usah, biar cukup Mba aja yang puasin kamu... hehehe ” , agak kecewa aku mendengar tolakannya ini.

Mungkin dia khawatir aku memasukkan jari tanganku sehingga merusak selaput darahnya pikirku, sehingga aku cuma diam saja dan kembali menikmati permainannya atas penisku untuk kedua kalinya dalam kurun waktu 15 menit terakhir ini.Kali ini aku bertahan cukup lama, air bak pun sampai penuh sementara kami masih asyik bermain di dalam sana. Dikulum-kulum, dan sesekali dikocoknya penisku dengan cepat, benar-benar semua itu membuat badanku terasa letih dan basah oleh peluh keringat.

Mba Galuh pun tampak letih, keringat mengalir dari keningnya, sementara bibirnya terlihat sibuk mengkulum penisku sampai pipinya terlihat kempot. Untuk beberapa saat kami berkonsentrasi dengan aktifitas ini. Mba Galuh sunggu hebat pikirku, dia mengulum penisku, namun dia juga sambil memainkan memeknya sendiri.
Setelah beberapa saat, dia melepaskan kulumannya.Dia merintih,

“ Ah... ahh... ahh... Mba mau keluar Rik, Mba mau keluar ” , teriaknya sambil mempercepat gosokan tangannya.

” Sini Mba, aku mau menjilatnya ” , jawabku spontan, karena teringat adegan film porno dimana pernah kulihat prianya menjilat memek Perempuan yang sedang orgasme dengan berbirahiku.Mba Galuh pun berdiri di hadapanku, dicondongkannya memeknya ke arah bibirku.

” Nih... cepet kulum Rik, kulum... ” , desahnya seolah memelas.

Langsung kukulum memeknya dengan kuat, tanganku terus mengocok penisku. Aku benar-benar menikmati pengalaman indah ini. Beberapa saat kemudian kurasakan getaran hebat dari pinggul dan memeknya. Kepalaku dibenamkannya ke memeknya sampai hidungku tergencet diantara bulu-bulu jembutnya. Kukulum dan kukulum sambil memainkan lidahku di seputar kelentitnya.

“ Ahh... ahh... ” , desah Mba Galuh disaat terakhir berbarengan dengan cairan hangat yang mengalir memenuhi hidung dan bibirku,

Sebenarnya hampir muntah aku dibuatnya saking banyaknya cairan yang keluar dan tercium bau amis itu.Kepalaku pusing sesaat, namun rangsangan benar-benar kurasakan bagaikan gejolak pil ekstasi saja, tak lama kemudian akupun orgasme untuk kedua kalinya. Kali ini tidak sebanyak yang pertama cairan yang keluar, namun benar-benar seperti membawaku terbang ke langit ke tujuh. Kami berdua mendesah panjang, dan saling berpelukkan. Dia duduk diatas pangkuanku, cairan memeknya membasahi penisku yang sudah lemas.

Kami sempat berciuman beberapa saat dan meninggalkan beberapa pesan untuk saling merahasiakan kejadian ini dan membuat janji dilain waktu sebelum akhirnya kami keluar dari kamar mandi. Dan semuanya masih dalam keadaan aman-aman saja.Mba Galuh , adalah Perempuan pertama yang mengajariku permainan sex. Sejak itu aku sempat menjalin hubungan gelap dengan Mba Galuh selama hampir 2 tahun, selama SMA aku dan dia sering berjanji bertemu, entah di motel ataupun di tempat kosnya yang sepi. Keperjakaanku tidak hanya kuberikan kepadanya, tapi sebaliknya keperawananya Mba Galuh-pun akhirnya kurenggut setelah beberapa kali kami melakukan pertemuan.

Kini aku sudah kuliah di luar kota, sementara Mba Galuh masih kerja di Rumah sakit itu. Aku jarang menanyakan kabarnya, lagi pula hubunganku dengannya tidak lain hanya sekedar saling memuaskan kebutuhan sex. Konon, katanya dia sering merasa horny menjadi perawat. Begitu pula pengakuan teman-temannya sesama perawat. Aku bahkan sempat beberapa kali bercinta dengan teman-teman Mba Galuh . Sungguh pengalaman yang mengesankan ketika aku dirawat di rumah sakit, benar-benar membawa pengalaman indah bagi hidupku, paling tidak masa mudaku benar-benar nikmat. Mba Galuh , benar-benar menurutku.

More aboutKeperjaanku ditukar dengan Keperawananmu

SPG yang Malang

Cerita Dewasa - kali ini menceritakan pengalaman Sex dari Ketiga Pria Yang memperkosa dan menyiksa SPG yang bersifat Sombong dan semena-mena kepada seseorang. Berawal dari perkataan SPG kepada ketiga Pria dipameran Otomotif itu, pada Akhirnya SPG itu diculik dan diperkosa oleh ketiga pria itu. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
http://situsceritadewasaterseru.blogspot.com/
SPG yang Malang

Kisah sex saya ini bermula pada pameran otomotif , ketika itu aku dan teman-temanku sedang berjalan-jalan di salah satu Mall di kota kami. Ditengah kami berjalan-jalan, saat itu kami melihat ada sebuah pameran mobil. Pada saat kami mendekat di Pameran itu, ada salah satu sales promotion girl yang menjaga pameran otomotif itu terlihat sangat angku sekali. Kemudian kami-pun berbasa-basi untuk melihat mobil-mobil yang memang mewah itu.

Kami tidak perduli dengan penampilan kami yang sederhana, walaupun penampilan kami tidak seperti pengunjung-pengunjung lainnya yang rapi dan parlente itu. Kami melihat sales promotion girl-nya yang cantik, sexy, putih mulus dan Menggemaskan sekali kawan. Lumayanlah bisa cuci mata hhe. Ditambah lagi busana yang mereka yang pada saat itu serba ketat dan mini, lama-lama si Otong nggak nahan juga nih.hha.

Dengan mengenakan busana yang serba mini dan ketat itu, mereka terlihat benar-benar sexy dan menggugah gairah. Postur tubuh mereka yang langsing dan tinggi, ditambah dengan kaki mereka yang jenjang, hal itu membuat mereka enak dipandang. Busana yang mereka kenakan sangatlah kompak, dari ujung kaki sampai paha terbalut rok mini ketat berwarna merah.

Wajah mereka bila saya lihat, rata-rata wajah-wajah mereka blesteran layaknya bintang Film papan atas. Dengan wajah mereka yang seperti itu, mereka sangat-lah cocok untuk mendampingi mobil-mobil mewah yang sedang dipamerkan. Lalu sembaril melihat, aku mencoba membuka dan metutup salah satu pintunya dan ketika saya memegang mobil yang di pamerkan itu, tiba-tiba…

“ Heh… Mas… tolong kalau mau lihat ya dilihat saja, jangan dipegang-pegang gitu, saya nanti capek kalau harus membersihkan lagi, ” ucapnya menegur seseorang,

Saya saat itu tidak sadar jika sedang ditegur. Setelah tersadar, ternyata teguran tersebut berasal dari salah seorang sales promotion gilr yang tertuju padaku. ketika itu aku sempat tertegun melihat paras dan body sales promotion girl yang satu ini, walaupun sebenarnya aku tersinggung, Wajah sales promotion girl yang menegurku ini, wajah seperti blesteran Indo-Belanda.

Belum semapat saya merespon, sales promotion girl itu ngomong lagi kepadaku,

“ Oh iya, maaf sebelumnya Mas, tolong minggir dulu ya, soalnya ini ada pembeli yang mau lihat mobilnya ” ucapnya,

Kemudian dengan spontan aku menoleh ke sekitar, dalam hatiku berkata ( Mana pembelinya ), ternyata yang ada hanya orang yang lihat-lihat mobil di sebelah saya. Sudah habis kesabaranku kali ini, aku benar-benar dilecehkan oleh sales promotion girl itu. Dalam hatiku berkata ( benar-benar keterlaluan sekali wanita satu ini, padahal kan dia cuma sebagai penjaga, belum tentu juga dia bisa beli mobil itu ).

Sembari berfikir, tak terasa aku bertatap pandang dengan wanita sales promotion girl itu. Yang lebih mengesalkan lagi wajahnya seakan-akan melihatku sebagai makhluk yang tidak pantas dan hina jika berdiri di situ. Ditambah lagi ketika dia tersenyum, senyumannya sungguh benar-benar menyebalkan, seolah-olah dia meremehkanku. Sembari balik tersenyum kesal, akupun menyingkir dari pameran mobil itu.

“ Udah yok cabut aja bro, !!! ” ajakku kepada teman-temanku dengan nada yang kesal karena pelecehan sales promotion girl tadi.

Kemudian aku langsung saja mengarahkan mereka ke tempat parkir dengan memasang wajah kesalku. Dengan mengendarai mobil MPV, kami-pun pergi dari Mall itu. Dalam sepanjang perjalanan kami, yang ada hanya kesunyian karena kami semua terdiam. Teman-temanku tidak berani mengajak aku berbicara, karena mereka tahu tahu aku masih kesal.

Setelah beberapa saat temanku yang menyetir mobil mencoba memecah kesunyian dan kekesalanku.

“ Loe kenapa dari tadi diem aja, Loe masih kesal ya sama sales promotion girl tadi ? ” tanyanya kepadaku.

Belum sempat aku aku menjawab, Dimas berkata,

“ Ah Loe tadi begok sih, harusnya tadi Loe remas saja tu pantatnya, biar tau rasa tu cewek..hha… ” ucapnya.

Kemudian perkataan Dimas disusul oleh tawa teman-temanku, dalam gemuruh tawa teman-temanku, aku tetap saja masih terdiam. Karena melihat wajahku yang masih kesal, teman-temanku kemudian tediam. Lalu salah satu temanku yang bernama Aden, tiba-tiba mencetuskan ide gila,

“ Udah dong Ded, dibawa slow aja, gimana kalau kita culik aja tuh cewek biar tahu rasa ?? ” ucap Aden, Hatiku yang sedang kesal ini bagaikan mendapat siraman rohani yang menenangkan hati.
Dalam hatiku berkata boleh juga tuh idenya, Biar dia ngerasain akibatnya setealh melecehkanku. Kemudian aku-pun tersenyum sembari melihat ke arah Aden. Kemudian kami-pun langsung memutar mobil ke arah Mall itu lagi bertujuan untuk melaksanakan rencana kami untuk menculik Sales Promotion Girl itu. Pada waktu itu Jam menunjukkan pukul 21.30.

Pada jam segitu mulailah terlihat pegawai-pegawai dari Mall tersebut keluar untuk pulang. Kami dengan sabar menunggu di depan Mall itu sambil mengawasi orang-orang yang keluar. Lalu dimas-pun mulai menyusun langkah awal untuk rencana yang kami rencanakan tadi.

“ Kita standbay di samping toko aja bro, barangkali dia nanti keluar dari samping pertokoan? ” usul Dimas.

“ Terserah loe aja deh Dim, Gue ikut rencan Loe aja ” sahutku denga cepat.

Baru beberaapa detik kami berbicara tiba-tiba Sales Promotion Girl itu muncul,

“ Ulam dicinta, pucuk-pun tiba, tuh anaknya nongol, ” ucap Aden setengah berteriak menunjuk ke arah wanita itu.

Secara bersamaan mata kami semua-pun langsung menuju ke arah yang ditunjuk Aden. Pada saat itu setelah wanita itu keluar, si sales promotion girl itu menuju tempat pangkalan taxi untuk mencari Taxi. Aku melihat dia bersama seorang temannya yang kelihatannya sales promotion girl juga. Ketika itu mereka sudah mengenakan sehelai kain untuk menutup roknya yang mini.

Kemudian mereka berjalan menelusuri trotoar, rupanya rute angkutannya bukan di jalan ini. Kami segera membuntutinya pelan-pelan sampai mereka berhenti di perempatan yang sudah dikuasai oleh banyak angkota. Mereka langsung masuk ke salah satu Taxi yang ada, begitu Taxi tersebut berangkat, kami-pun langsung membututinya.

Sampai pada akhirnya mereka-pun di sebuah jalan yang kebetulan pada saat itu sepi, sehingga suasana itu sangat mendukung operasi kami ini, si sales promotion girl turun. Tidak sedikit pun dia menaruh curiga bahwa sebuah mobil telah mengikuti angkutannya sejak tadi. Setelah Taxi tersebut meninggalkannya cukup jauh, kami mulai mendekati sales promotion girl itu.

Dan nampaknya dia masih harus berjalan kaki untuk mencapai rumahnya. Tanpa buang-buang waktu Dimas mensejajarkan mobil kami di samping sales promotion girl itu dan Aden langsung membuka pintu samping mobil. Setelah pintu moil kami terbuka kulihat sales promotion girl itu terkejut melihat ada mobil yang sangat dekat dengan dirinya. Krtika itu tanpa disadari, tangan Aden sudah merenggut tangan dan menarik tubuhnya ke dalam mobil. Lalu pintu samping kami ditutup oleh Aden kembali, dan mobil kami-pun langsung ditancap gasnya oleh dimas.

Sementara si sales promotion girl masih kebingungan, nampaknya dia mencoba melakukan perlawan dengan cara akan berteriak, tetapi dengan sigap Aden langsung menutup mulutnya sehingga yang terdengar hanya teriakan kecil yang tidak akan terdengar dari luar.Wanita itu mencoba meronta, namun sebuah pukulan ditengkuknya diluncurkan oleh Aden, sehingga dia-pun pingsan seketika.

Lalu aku-pun menoleh ke belakang, kulihat Dimas dan Aden tersenyum memandangku seolah-olah ingin menyatakan bahwa operasi penculikan sudah berhasil. Kulihat kain yang menutupi rok mininya tersingkap, dan meskipun di dalam mobil gelap, aku masih dapat melihat pahanya yang mulus. Aden pun tak tahan langsung memijat dan meraba paha yang mulus itu.

Mobil kami langsung meluncur ke rumah Aden yang memang kosong dan biasa sebagai tempat kami berkumpul. Setelah sampai dan memarkir mobil di garasi, kami menggendong sales promotion girl yang masih pingsan itu ke dalam kamar. Di sana kami mengikatnya pada kursi kayu yang ada. Aku duduk di ranjang menghadap sales promotion girl yang masih lunglai itu yang terikat di kursi kayu.

Teman-temanku kelihatannya memang menghadiahkan sales promotion girl itu ke padaku untuk aku perlakukan sesuka hatiku.

“ Den... tolong ambilin air putih segelas dibelakang ” perintahku,

Tidak lama kemudian Aden-pun keluar kamar dan tak lama masuk dengan segelas air yang disodorkan kepadaku. Lalu aku berdiri dan menyiramkan pelan-pelan ke wajah sales promotion girl itu. Ketika sadar, sales promotion girl itu terlihat sangat terkejut melihatku di depannya,

“ Ka… Ka… Kamu... ” ucapnyanya kaget setlah tersadar ketika melihatku.

Setelah sadarf dia-pun terlihat tambah kaget karena melihat tubuhnya terikat erat di sebuah kursi. Kali ini aku yang tersenyum, senyum kemenangan.

“ Woy… Kamu mau apakan aku ? ” teriaknya dengan nada yang masih sombong bertanya kepadaku.

“ Kalau sampai kamu berani macam-macam sama aku, aku akan berteriak, ” Sambungnya lagi.

Mendengar perkataanya aku hanya tersenyum, kemudian,

“ Silahkan saja teriak, lagian nggak bakalan ada yang dengar kok, ” kataku sambil menyalakan tape si Aden.

Kebetulan waktu itu lagu yang saya putar music genre underground dan volumenya aku keraskan. Walaupun wanita itu berteriak sekeras-kerasnya, bahkan sampai pita suaranya putus, suranya tidak akan terdengar dari luar rumah Aden. jadi aku yakin tidak mungkin teriakannya didengar oleh orang lain. Dan seketika itu mulailah terlihat expresi wajah ketakutan di wajah sales promotion girl itu.

Sungguh terlihat tambah cantik ketika dia mulai terlihat memelas memohon iba kepadaku. Namun kebencian di hatiku masih belum padam, aku tetap ingin memberinya pelajaran.

“ Hey wanita sombong, siapa nama loe ? ” tanyaku dengan nada sedikit galak.

“ Na.. namaku Gita Mas… tolong ampui aku Mas, maafkan perkataanku tadi. Please… aku bersikap seperti itu karena disuruh bos-ku mas ” ucapnyanya membela diri.

Karena aku sudah terlanjur benci, aku tidak peduli dengan pembelaan dirinya itu. kemudian langsung kusibakkan kain yang menutupi roknya, lalu dengan kasar kutarik roknya hingga ke pangkal paha. Lalu Gita-pun menatapku ketakutan,

“ Jangan, jangan Mas... ” ucapnya memelas seakan tahu hal yang lebih buruk akan menimpa dirinya.

Lagi dengan kasar kutarik bajunya sehingga kursi yang didudukinya bergeser dan kancing bajunya hampir lepas semua. Terlihat oleh kami bulatan buah dada yang masih tertutup BRA berwarna hitam. Tak tahan melihat itu Aden yang berdiri di sampingnya langsung meremas-meremas buah dada itu.

Gita-pun sangat ketakutan, ditengah ketakutannya dia berusaha meronta, namun hal itu semakin meningkatkan nafsu kita. Jari-jariku langsung meraba secara liar daerah liang Vaginanya yang masih tertutup celana dalam, mengelus dan berputar-putar dengan lincah dan sesekali mencoba menusuk Vaginanya dengan jariku.

“ Jangan Mas… jagan lakukan itu mas… tolong Mas… Ahhhh… ” Gita berkata lirih seolah ingin menolak takdir.

Tidak perduli dengan ucapanya, lalu aku membuka dengan paksa seluruh baju Gita sehingga yang terlihat hanya BRA dan celana dalam-nya saja.

“ Bro.. ayo angkat Dia ke atas meja !!! ” kataku kepada kedua temanku.

Dengan cepat Dimas dan Aden langsung bekerja sama memegangi Gita dan mengikatnya di atas meja. Gita meronta-ronta sekuat tenaga namun tentu saja usahanya tidak mampu melawan 2 tenaga Pria. Sekarang dia sudah terlentang di atas meja dengan tangan terikat di sudut-sudut meja. Kini kedua kakinya agak menjulur ke bawah karena mejanya tidak cukup panjang.

Pada waktu itu kami mengikatnya secara terpisah pada dua kaki meja. Kami sendiri posisinya sekarang di samping tubuhnya. Lalu dengan sekali tarik kulepas BRA-nya dan menonjollah dua bagian buah dadanya yang cukup padat berisi. Sekarang kami melihat sebuah tubuh yang putih mulus dan langsing dengan tonjolan buah dada yang bergoyang-goyang karena Gita masih berusaha meronta.

Karena meronta, terlihat celana dalam-nya yang agak transparan semakin mengetat memperlihatkan lekuk-lekuk liang Vaginanya.

“ Ini saatnya beraksi Bro !!! ” teriakku yang disambut oleh kegembiraan teman-temanku dan wajah ketakutan Gita.

Aku langsung mengambil beberapa karet gelang, lalu kulingkarkan di buah dada Gita sampai terlihat mengeras dan merah.

“ Aow… aduhhh... ” erang Gita,

Lalu masih kutambah lagi penderitaannya dengan menjepitkan jepitan yang biasa digunakan Aden untuk alat elektronik, bentuknya bergerigi dan terbuat dari logam tipis yang di-chrome, kujepitkan di kedua puting susunya.

“ Aow… Ahhhh… Aduhhh.. Aow.. aduuhhh… ” Gita mengerang kesakitan.

Aden lalu memberiku sebuah alat seperti pecut, yang terbuat dari beberapa tali tampar kecil sekitar 5 buah yang salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu pada sebuah pegangan dari rotan. Entah untuk apa alat ini biasanya digunakan Aden, fikirku, tapi peduli apa, yang penting sekarang benda ini ada gunanya.

“ Tolong Mas… Jangan.. ampunnn Mas... ” pinta Gita meminta ampun.

Ketika melihat aku mengibas-ngibaskan pecut itu. Aku tersenyum sadis, lalu tanganku kuangkat dan sebuah pecutan kuarahkan ke buah dadanya.

“ Cetarrr... ” Tubuh Gita menggelinjang, dan buah dadanya langsung bergoyang ke kanan ke kiri menahan sakit.

“ Aowwww…. Sakit Mas… huuu…uuu…uuu… ” teriaknya sambil meneteskan air mata.

Nampak beberapa garis merah terlihat di kedua buah dadanya, di sekitar putting susunya.

“ Mau lagi kamu ??? ” tanyaku kepada Gita,

“ Ampunnn… ampunnn Mas… tolong lepaskan aku... ” rintihan bercampur tangis Gita menjadi satu.

Tanpa rasa iba pecut kuayun lagi, kali ini sasarannya adalah pahanya.

“ Aow… emmpphhh... ” erang Gita dengan menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

Sekali lagi kuayun pecut itu, sekarang ke arah pusar, garis-garis merah segera menghiasi tubuh Gita. Entah aku sangat menikmatinya sehingga tak terasa sudah beberapa ayunan pecut mengarah ke tubuh Gita. Tubuhnya terlihat bergetar, menggelinjang menahan sakit dan perih. Wajahnya yang basah oleh air mata dan keringat sudah benar-benar menunjukkan penderitaan.

Tapi aku masih belum puas. Kulihat teman-temanku, ketiganya tersenyum seakan memberikan dukungan kepadaku untuk terus menyalurkan hasratku. Kudekati telinga Gita, dia yang sudah ketakutan padaku, dia berusaha menjauhkan kepalanya, mungkin dikiranya aku mau menggigit telinganya. Kubisikkan sesuatu di telinga Gita,

“ Git… gimana kalau kita ganti alatnya, sekarang pakai ikat pinggang saja ya, ” bisikku sambil menyeringai sadis.

Gita menunjukkan ekspresi terkejut setengah tidak percaya bahwa dia akan menerima siksaan yang lebih hebat. “ Ja… jangan Mas… Ampun Mas... tolong lepaskan saya... ” ucapnya meminta ampun kepadaku.

Kemudian kubuka ikat pinggangku yang terbuat dari kulit, kulilitkan sebagian pada telapak tanganku, Gita melirikku dengan ketakutan yang amat sangat, nafasnya tersenggal-senggal meskipun dia sudah berusaha sekuat tenaga untuk mengaturnya. Mungkin dengan mengatur napas dia berharap sabetan ikat pinggangku tidak akan terlalu sakit.

Lalu kuangkat tinggi tanganku dan kuayunkan dengan keras ikat pinggangku,


“ Cetarrrr… “ bunyi sabetan ikat pinggangku,

Ketika itu Gita memejamkan matanya, saat ikat pinggangku mendarat di pahanya terdengar meja yang ditiduri Gita agak berderit karena tubuh Gita secara spontan bergetar keras menahan sakit.

“ Aowww… ampun… ampun Mas… huuu…uu..uuuu… ” keluh Gita kesakitan.

Kali ini bukan hanya garis merah yang tampak, tetapi semacam jalur merah tercetak di paha Gita yang mulus itu.

“ Cetar... Cetar... ” sabetan ikat pinggangku semakin liar menghujani tubuh Gita.

Gita sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi, dia hanya menggeleng ke kiri ke kanan menahan penderitaan yang kuberikan. Puas dari samping,

Bagaimana kalau pukulan yang mengarah langsung ke liang Vaginanya? ( Fikirku ). Lalu aku mulai menyobek celana dalam-nya dan minta kepada dua temanku untuk melepaskan ikatan kaki Gita dan mengikatnya kembali pada posisi menekuk ke atas dan mengangkang, sehingga liang Vaginanya terbuka lebar. Gita berusaha meronta dan menutup liang Vaginanya dengan kakinya.

Tapi hal itu percuma saja, karena ikatan kami cukup erat sehingga kedua kakinya tidak bisa mengatup. Persis menghadap liang Vaginanya, aku mengelus-elusnya sambil tersenyum sinis. Gita mengangkat kepalanya dan menatapku dengan pandangan memelas. Aku mulai menjauh, ikat pinggang mulai kuputar-putar, lalu...,

“Cetar...” ikat pinggang itu mendarat dengan tepat di bibir liang Vagina Gita.

Kali ini Gita meronta-ronta dengan sangat dan cukup lama, tampaknya dia sangat kesakitan, kepalanya diarahkan ke atas sembari mengguncang-guncangkan pantatnya di atas meja. Lalu aku berjalan ke sampingnya,

“ Mau lagi kamu ??? ” tanyaku seolah tak menghiraukan penderitaannya.

Ketika itu Gita tidak mengatakan apa-apa, kelihatannya dia sudah pasrah. Aku tersenyum penuh kemenangan, kusentuh bibir liang Vaginanya yang tentunya masih pedih, Gita menggelinjang, tak peduli kugesek-gesekan jariku di liang Vaginanya, tubuh Gita terus menggelinjang.

“ Hu.. uu.. uu.. Sakittt Mas.. sakit sekali… ” gumamnya lirih.

Seolah tak peduli, kembali aku mengambil dua jepitan, dan kujepit di kedua bibir liang Vagina yang memerah itu. Gita menatapku dengan pandangan tak percaya akan kesadisanku.

“ Okey… sekranga tidak akan ada lagi pukulan atau pecutan lagi kepadamu… ” , ucapku,

Ketika itu Gita diam saja tanpa ekspresi, lalu aku berkata,

“ Tanpa pecutan tapi kini, waktunya bermain dengan lilin, ” lanjutku sambil tersenyum sadis.

Kali ini Gita menolehkan wajahnya yang layu, berkeringat dan basah karena air matanya. Bisa kubaca dalam pikirannya,

“ Astaga, hal apa lagi yang akan diperbuatnya pada tubuhku. Sungguh malang sekali nasibku... ”

Memang di kamar Aden ada beberapa lilin untuk jaga-jaga jika lampu mati, ada yang kecil dan ada juga yang besar supaya awet. Kuambil Korek gas-ku, Lalu kunyalakan satu lilin yang kecil. Lidah api menari berputar-putar melelehkan batang lilin yang menahannya. Menembus lidah api itu, kulihat pandangan Gita yang berharap aku hanya bercanda.

Kujawab dengan pandangan juga yang menyatakan bahwa aku serius. Segera lilin yang kupegang kumiringkan di atas buah dada Gita. Kulihat ekspresi Gita yang memandang lekat batang lilin yang terkena nyala api, pandangannya seolah berharap agar lilin tersebut tidak meleleh atau apinya tiba-tiba mati. Tapi tentu saja itu tidak terjadi, yang terjadi adalah tetesan pertama jatuh dan menetes di atas puting susu Gita sebelah kanan.

“ Aowwwwwwww... Sakit Mas… Panas… ” Erang dita kepnasan.

Kulilhat ketika itu punggungnya terlihat bergerak ke atas menahan panas lilin yang meleleh. Tetesan demi tetesan bergerak jatuh, dan Gita terlihat semakin kesakitan karena tetesan tersebut jatuh di tempat bekas pecut dan sabetan ikat pinggangku tadi. Tiba-tiba teman-temanku ikut bergabung, mereka semua memegang lilin bahkan tidak hanya satu tapi tiga atau empat sekaligus.

Mereka dengan gembira meneteskan ke bagian-bagian sensitif Gita, seperti buah dada, pusar, sekitar liang Vagina dan paha. Kali ini Gita seperti ular kepanasan, dia meliuk-liukkan tubuhnya menahan panas tetesan lilin. Seperti biasa, setelah puas pada bagian tubuh Gita, aku pun mengambil sebuah lilin dengan diameter yang besar dan menyalakannya.

Setelah menunggu agak lama supaya lelehan lilin cukup banyak di atas lilin itu, aku kembali mengelus-elus liang Vagina Gita. Gita langsung berkata,

“ Tidakkk.. jangan... jangan Mas... ” ucapnya memohon ampun.

Ketika itu aku-pun tersenyum penuh nafsu mendengar nada yang memelas itu. Tapi tetap saja lilin yang besar itu kumiringkan di atas liang Vagina Gita, Gita berusaha mengelak dengan menggeser pantatnya,

“ Pintar juga dia, ” pikirku,

Tetapi karena lelehan lilin ini masih banyak, dengan leluasa aku menaburkan tetesan-tetesannya ke liang Vaginanya. Tak khayal bagaikan lahar panas tetesan tersebut mengalir ke liang Vagina Gita dan mungkin ke dalamnya.

“ Errrggghhh... ” gumam Gita, dia langsung menggoyang-goyangkan pantatnya dan menengadahkan kepalanya menahan panas dan sakit, dengan mulutnya yang menggigit rapat dan matanya terpejam erat.

Kemudian kucoba untuk memasukkan sebuah lilin kecil ke anusnya, sulit sekali karena anusnya begitu rapat, aku memasukkan jariku terlebih dahulu dan menggesek-geseknya agar anusnya membesar.

“ Aduh.. aduh.. ” ucap Gita.

Tetapi aku tidak peduli, setelah anusnya membesar mulai kutancapkan sebuah lilin di anusnya. Dan ide cemerlangku muncul lagi, kunyalakan lilin yang menancap itu dan setelah cukup lama, kutiup apinya dan kubalik, jadi yang menancap adalah bagian yang barusan menyala.

“ Jesss... ” bunyi panas lilin bercampur dengan cairan yang keluar dari anus Gita. Tentu saja Gita menggeliat kesakitan, pantatnya dibentur-benturkannya ke meja seakan ingin melepaskan lilin yang menancap di anusnya. Aku tersenyum senang sambil kumasuk-keluarkan lilin tadi di anus Gita. Karena sudah puas menyiksa Gita, aku kasih kesempatan kepada teman-temanku untuk menyetubuhinya.

Teman-temanku begitu gembira, mereka langsung beraksi, sementara aku melihat pertunjukkan ini dengan kepuasan total. Mereka melepas ikatan Gita yang sudah tidak berdaya itu, lalu tubuhnya dibalik dan pantatnya ditarik ke atas sehingga dalam posisi menungging. Aku melihat Gita diam saja, mungkin dia sudah capai dan pasrah serta tidak punya harapan hidup lagi.

Wajahnya yang cantik terlihat sangat lesu dan seolah-olah siap diperlakukan apa saja. Aden dengan tubuhnya yang besar mulai membuka celana dan melakukan penetrasi, langsung sodomi. Gita membelalak tak menyangka bahwa ada benda sebesar itu yang harus masuk ke anusnya. Belum selesai dia menikmati penderitaan karena ulah Aden, Aden langsung menyelinap ke bawah tubuh Gita dan berusaha memasukkan batang kemaluannya ke liang Vagina Gita.

Gita melolong kesakitan karena anus dan liang Vaginanya yang sudah lecet dan perih terkena sabetan ikat pinggang dan tetesan lilin, masih harus bergesekan dengan batang kemaluan teman-temanku. Tubuhnya terguncang ke depan berulang-ulang setiap kali Aden dan Aden menghunjamkan batang kemaluannya. Buah dadanya berguncang keras persis di atas wajah Aden yang dengan penuh nafsu meremas sekuatnya.

Masih tersiksa dengan keadaan begitu, Dimas mengeluarkan kepunyaannya dan minta dikaraoke oleh Gita. Rintihan Gita menjadi tersendat-sendat karena tersedak dan batuk, Dimas bukannya kasihan malahan dia semakin terangsang sehingga dia menghunjamkan batang kemaluannya ke mulut dan tenggorokan Gita berulang-ulang.

Aku tersenyum saja melihat kelakuan teman-temanku yang brutal.

Kemudian kudekati Gita sambil berkata,

“ Gita.. punggungmu masih mulus lho.. aku cambuk ya... ” ucapku.

Karena tidak mungkin menggunakan pecut dan ikat pinggang sebab bisa mengenai Aden yang berada di bawah tubuh Gita, maka aku menggunakan rotan yang tadi sebagai pegangan untuk pecut, rotan ini ujungnya memecah sehingga sangat cocok untuk menimbulkan rasa sakit. Segera kuraih rotan itu dan kupukulkan berulang-ulang ke punggung Gita.

Tubuh Gita terlihat menggelinjang dan menggeliat seiring dengan hujaman-hujaman yang diberikan olehku, Aden dan Dimas. Aden yang melihat punggung Gita terkena pukulan rotanku sangat terangsang dan segera memuntahkan maninya ke liang dubur Gita, Lalu dia pun mencabut batang kemaluannya. Karena pantatnya kosong, atau tidak ada orang, aku pun dengan leluasa memukul pantatnya dengan rotan.

Kulihat Gita sangat menderita, pantat yang baru saja dimasuki paksa oleh Aden masih harus menerima siksaan rotanku. Giliran Dimas yang ejakulasi, maninya langsung menyemprot ke tenggorokan Gita, membuatnya menjadi sulit bernafas dan seperti mau muntah. Melihat begitu semakin keras kupukulkan rotan ke pantatnya, bahkan ke belahan pantatnya.

Tiba-tiba Gita lunglai, kelihatannya dia tak tahan lagi menerima siksaan kami, dia pingsan. Aden yang belum selesai masih terus melakukan aksinya, sehingga tubuh Gita yang pingsan itu terguncang-guncang ke sana ke mari, akhirnya Aden pun mencapai puncaknya dan menyemprotkan air maninya di dalam liang Vagina Gita yang masih pingsan.

Aku sendiri sudah merasa puas dengan balas dendamku ini. Kami berempat tertawa dan puas. Kami lalu membawa tubuh Gita untuk di buang, sebetulnya kami ingin menyimpannya untuk kenikmatan sehari-hari tetapi terlalu beresiko. Akhirnya tubuh Gita kami lempar di depan Mall tempat dia bekerja. Aku tersenyum puas karena sudah memberi pelajaran kepada Sales Promosion Girl yang sombong itu, tapi dalam hati aku merasa ketagihan untuk menyiksa sales promotion girl yang lain, kusampaikan ini ke teman-temanku dan mereka semuanya setuju untuk suatu waktu menculik dan menyiksa sales promotion girl yang lain. Selesai.
More aboutSPG yang Malang